Kediri, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) Brigjen Pol Fatkhurrahman, SH, MH mengatakan, Indonesia saat ini dapat disebut dalam kondisi darurat narkoba. Ini dikatakannya saat memberi sambutan pada acara perjanjian kerjasama dengan Dewan Pimpinan Wilayah LDII Jawa Timur di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Selasa (23/5).
“Presiden telah mencanangkan bahwa kondisi Indonesia saat ini darurat narkoba,” ujar Fatkhurrahman.
Perjanjian kerjasama ini dilaksanakan di hadapan sekitar 2.000 santri Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, beberapa tamu undangan yang hadir diantaranya BNNK Surabaya dan Kediri, Bakesbangpolinmas Jatim, Polda Jatim, dan beberapa jajaran DPD LDII kabupaten/kota di Jatim.
Sebelum penandatanganan kerjasama, pada hari yang sama juga dilakukan tes urin acak terhadap 100 siswa Pondok Wali Barokah. Hasilnya seluruh peserta tes dinyatakan negatif. Artinya 100 siswa tersebut dinyatakan bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Tes urin terhadap 100 santri dan santriwati Pondok Pesantren Wali Barokah untuk mendeteksi ada tidaknya kandungan narkoba. |
“Narkoba itu saat ini sudah menjadi penyakit masyarakat yang sangat berbahaya. Begitu orang kena narkoba sekali saja, pasti yang bersangkutan akan kecanduan. Dan kalau sudah kecanduan, gak lama, yang bersangkutan pasti akan jadi sampah masyarakat,” ujar Fatkhurrahman.
Kerjasama ini merupakan wujud kepedulian LDII terhadap program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Melalui perjanjian kerjasama ini LDII berkomitmen memerangi peredaran gelap narkoba.
“Untuk itu kami membantu bapak-bapak dari BNN kabupaten/kota untuk terus memerangi peredaran gelap narkoba,” kata Amien Adhy, Ketua DPW LDII Jatim.
“Kami mengajak, menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk memerangi narkoba. Khususnya bagi orang tua, karena peredaran narkoba salah satu korbannya adalah anak-anak,” kata Amien.
Untuk itu, tambah Amien, LDII berupaya menanamkan nilai-nilai agama melalui Tri Sukses pembinaan generasi muda, yaitu alim, berakhlaqul karimah, dan mandiri. Ini dilakukan mulai dari tingkat PAUD, remaja, hingga dewasa. Untuk menghadapi masa bonus demografi, LDII menyumbangkan generasi yang profesional religius.
Pasca penandatanganan kerjasama ini, diharapkan para santri dan satriwati setelah lulus nanti bisa menjadi kader antinarkoba dan mampu memberantas peredaran gelap narkoba di tempat asal masing-masing.
Sumber : LDII Jatim
Semoga Berhasil
BalasHapus