Pasuruan, Pada hari Minggu tanggal 22 Mei di Masjid Nasrulloh Bangil kemarin terlihatlah semangat ibu-ibu dalam acara yang sangat bermanfaat yaitu “ Workshop Parenting Skill DPD LDII KABUPATEN PASURUAN. Pelatihan parenting skill yang mengangkat tema “ Meningkatkan Kemampuan Positif Orang Tua dengan Anak” ini mengundang antusias dan partisipasi besar dari para ibu-ibu LDII Kabupaten Pasuruan. Terbukti dengan kurang lebih 200 orang yang hadir dalam acara penuh berkah ini. Selain itu, acara ini juga sebagai wujud tali estafet dari workshop yang di adakan oleh DPW LDII Jatim-Surabaya.
Acara pertama di buka dengan Sambutan oleh Bapak Drs. Moch. Fauzan yang mengangkat tangggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anaknya, disusul dengan sambutan dari ketua DPD LDII Kabupaten Pasuruan, Bapak Drs. Agus Daheri dan terakhir sambutan oleh Bapak Moch. Efendi,ST selaku ketua PPG Kabupaten Pasuruan. Setelah mengikuti beberapa sambutan dan nasihat Agama, kini saatnya ibu-ibu mengikuti workshop sesi pertama yang dibawakan oleh Ibu Trinil Windayanti, SP.d beserta Ibu Eni Aswati,S.Sos tentang pengertian Komanot dan pola pengasuhan.
Suasana di sesi pertama sudah menunjukkan semangat luar biasa ibu-ibu dengan atmosfer yang amat interaktif. Ibu Trinil berhasil berkomunikasi dengan audience dengan mengajak salah satu ibu-ibu menceritakan pengalamannya berkomunikasi dengan anak-anak di rumah. Berbagai macam instrumen dalam penyampaian materi juga sangat efektif, misalnya video original yang menunjukkan adegan Komanot yang positif dan negatif. Hasilnya, dengan materi luar biasa yang disampaikan instruktur, para ibu-ibu dapat dengan sendirinya memilah antara komunikasi positif yang harus mereka lakukan kepada anak, dan komunikasi negatif yang sudah menjadi kebiasaan dan harus dihindari.
Materi berikutnya adalah tentang “Membantu anak mengatasi masalah” yang diantaranya membahas tentang pengendalian emosi orang tua terhadap anak dalam berkomunikasi. “Jadi jika ibu-ibu sudah bisa tidak emosi, berarti ibu-ibu sudah berhasi, dan kalau belum bisa, berarti ibu-ibu belum berhasil” itulah kata-kata Ibu Eni tentang pengendalian emosi dalam memahami perasaan anak. Di akhir sesi pertama sebelum break time para peserta diajak mengikuti Chicken Dance yang amat ceria dengan berbagai manfaat didalamnya, diantaranya untuk belajar melepas emosi, kepenatan, berbagai masalah, dan juga untuk menjalin kerjasama.
Setelah menikmati break sejenak, ibu-ibu kembali mendapat pengetahuan baru megenai “Alternatif menghukum” yang seharusnya menghindari labelling (anak nakal, anak malas) dan juga ancaman (awas...) tetapi di ubah dalam bentuk konsekuensi yang bijaksana. Selanjutnya renungan khidmat pun menjadi akhir acara pertama sebelum peserta melaksanakan ishoma.
Selanjutnya sampailah pada akhir acara yang benar-benar menunjukkan kretivitas, potensi, dan semangat ibu-ibu LDII Kabupaten Pasuruan. Para peserta secara berkelompok membuat yell-yell penyemangat yang amat berkreasi dan fresh setelah ishoma. Kemudian, setelah menerima materi terakhir “ Mengajarkan kemandirian” peserta melakukan senam otak untuk melatih keseimbangan otak kiri dan otak kanan. Ditambah lagi, peserta mendapat tantangan untuk menunjukkan hasil pelatihan yang diperoleh melalui sesi uji petik.
Akhirnya, terbuktilah bahwa acara spesial ini bukanlah sebuah seminar, melainkan sebuah workshop atau pelatihan yang mana para peserta dapat menunjukkan suatu hasil yang didapat dari serentetan acara yang dilalui. Hal ini terlihat dengan hasil uji petik dari tiap kelompok yang dapat memahami dan mempraktikkan komunikasi yang positif dan negatif kepada anak dan benar-benar menunjukkan semangat ibu-ibu. “Ternyata acaranya bisa membangkitkan semangat dan potensi ibu-ibu LDII Kabupaten Pasuruan,” mudah-mudahan ada lagi acara seperti ini” ungkap salah satu peserta. Semoga acara ini penuh barokah, manfaat, dan dapat diterapkan dengan optimal. Amiiiin.
Alhamdulillah.......... semoga terealisasi generus yang tangguh dan paham agamanya......... dan yang pasti nambah barokah tuk semuanya
BalasHapus