Musyawarah Nasional VII DPP LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), agenda lima tahunan organisasi kembali digelar. Acara ini dihelat pada tanggal 8-9 Maret 2011. Agenda Munas hari pertama dilaksanakan di Hotel Shangri-la Surabaya. Hari kedua Munas dilaksanakan di Grha LDII Surabaya. Tema yang diangkat adalah “Meningkatkan Pengembangan SDM Profesional Religius Menuju Indonesia Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan dan Bermartabat”
Sehari sebelum Munas, DPP LDII menggelar acara Temu Media di Restoran Agis Surabaya. Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, Ketua DPP LDII sekaligus Organizing Committee Chriswanto Santoso, Wakil Sekretaris Jenderal DPP LDII Hidayat Nahwi Rasul dan Iskandar Siregar.
Munas ini dihadiri perwakilan DPD 33 provinsi dan 491 perwakilan DPD kabupaten/kota seluruh Indonesia dan para ulama. Total peserta mencapai sekitar 1.500 orang. Penekanan dalam Munas ini adalah SDM, sebagai upaya untuk menjawab tantangan yang multidimensional pada masa depan. Profesional religius mengandung makna bahwa SDM itu memiliki kompetensi di bidangnya sekaligus memiliki akhlaqul karimah (ahlak yang mulia) dan ketaqwaan yang tinggi terhadap Allah SWT.
Tema ini akan dibahas lebih dalam dalam Munas selama 2 hari tersebut, untuk memperoleh langkah-langkah konkrit bagaimana membentuk generasi yang profesional religius. Di antaranya, bagaimana mendidik generasi sejak dari kandungan, mulai dari usia dini hingga dewasa. LDII menempatkan keluarga dalam posisi yang penting dalam pembentukan generasi profesional religius, lantaran dalam keluarga nilai-nilai itu ditanamkan. Targetnya, LDII ingin melahirkan generasi yang mandiri, berkompeten, berakhlaqul karimah (berbudi pekerti yang luhur), dan memiliki kepahaman terhadap aqidah-aqidah Islam sehingga memiliki ketaqwaan yang tinggi.
Selain itu, dalam acara Munas ini juga ditekankan pentingnya konstitusi sebagai landasan hidup dan berbangsa, termasuk dalam memecahkan berbagai persoalan yang melilit bangsa ini. LDII juga menekankan bahwa NKRI sebagai eksistensi bangsa Indonesia adalah final.
Pembicara yang diundang antara lain Prof Dr Agil Siradj, Ketua Umum PBNU, KH Umar Shihab, Ketua MUI Pusat,Deputi Menkopolhukam mewakili Menkopolhukam, Prof Malik Fajar, Ketua PP Muhammadiya, Prof Katjung Maridjan, Sosiolog Unair, Dirut Bank Mandiri Syariah, H. Daud Poliradja mewakili Dewan Masjid Indonesia, dll. Selain itu Munas LDII VII juga dihadiri jajaran pemerintah kota Surabaya, perwakilan MUI DKI Jakarta, perwakilan MUI Jatim, perwakilan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, dan para tokoh Ormas, dan partai politik. “Andi Alfian Malarangeng, Menegpora dijadwalkan pukul 2 siang menjadi pembicara dalam Munas,” kata Chriswanto Santoso, Ketua Panitia.
Sementara itu, pemilihan Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan Munas VII LDII didasarkan lantaran kesejarahan bahwa LDII yang dulunya bernama Lemkari dilahirkan di Surabaya pada 1 Juli 1972. Selain itu pemilihan Surabaya didasarkan juga kesiapan sumber daya, sarana dan prasarana LDII di Surabaya yang memadai untuk menyelenggarakan Munas VII LDII.
Sumber:http://munas.ldii.or.id/
Posting Komentar