Ads (728x90)



DEWAN PIMPINAN DAERAH

LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA
KABUPATEN PASURUAN
Selamat Datang Di Website Resmi DPD LDII Kabupaten Pasuruan







SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa-Timur menggelar seminar wanita pembinaan keluarga pada era digital dengan keynote speaker , Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansah dan penggiat pendidikan, Dra Nana Basnah Prasetyo MSi di Surabaya, Minggu (26/8).


Ketua DPW LDII Jawa-Timur, Amien Adhy menyatakan, pihak orang tua harus bersikap  terbuka dan mengarahkan anak-anaknya untuk menggunakan gadget (handphone) dengan baik dan bijaksana.

"Kini  anak- anak dibesarkan dengan pengaruh gadget (begitu kuatnya-red). Mereka harus mendapatkan pendidikan dan pengasuhan dari orang tua yang baik. Jikalau tidak, nantinya anak-anak bisa kebablasan ke mana-mana. Hal itu tidak kita kehendaki,"   ujarnya.

Untuk menyiapkan generasi muda pada 20-30 tahun mendatang, tercermin dari sosok anak-anak sekarang ini. "Ya ini potret generasi muda mendatang, yang ada sekarang ini. Kita mengharapkan  ibu -ibu dan warga LDII bisa betul -betul memberikan arahan , bimbingan, dan asuhan  pada anak-anak," cetus Amien. 




Dia meminta para orang tua hendaknya, jangan membiarkan  begitu saja anak anak bermain gadget seenaknya. Karena menggunakan gadget secara berlebihan dan tidak diawasi orang tua, bisa  membahayakan generasi  muda itu sendiri. 

"(Dalam hal ini) perlu pendampingan dan bimbingan orang tua yang baik," cetus Amien.

Tak bisa dipungkiri lagi, anak-anak lebih pandai menggunakan gadget. Butkinya, tiapkali orang tua gadget-nya bermasalah, selalu memanggil dan bertanya pada anaknya. Gara-gara anak berlebihan bermain gadget itulah, menyebabkan interaksi anak dan orang tua menjadi berkurang.

"(Dampaknya-red), ana-anak sekarang ini, rasa hormtnya pada  orang tua menjadi berkurang. Padahal, orang tua punya tanggungjawab yang besar untuk mendidik dan mengasuh anaknya," ucap Amien.

Untuk mengatasi hal tersebut, pembinaan generasi muda yang dilakukan  LDII pada anak-anak dengan menerapkan Tri Suskes. Yakni, akhlakul karimah , paham agama dan mandiri. 

Anak-anak didik menjadi  mandiri dan tidak hanya menjadi pegawai. Mereka didik menjadi entrepreneur  muda yang handal. Dibekali kemandirian dan keterampilan, semisal merias, pertukangan dan lainnya.

Sementara itu, penggiat pendidikan, Dra Nana Baznah Prasetyo MSi mengatakan, untuk mendidik dan mengasuh anak ke depan, sudah tidak bisa menggunakan pola asuh lama.

"Bapak dan ibu diharapkan melakukan pengasuhan  positif di era digital ini," pintanya.

Anak-anak cenderung lebih banyak bersentuhan dan bermain dengan gadget , dibandingkan dengan berhubungan dengan orang tuanya. Makanya,  perlu pengasuhan positif.

Ada kekhawatiran dari para orang tua, anak-anak mencari hal-hal atau konten-konten yang tidak sesuai norma agama dan sosial. Sekadar hanya mencari situs untuk memenuhi hatinya (konten negatif).

Nah, hal yang demikian itulah yang perlu diwaspadai para  orang tua. Oleh sebab itulah, orang tua harus bisa memberikan keteladanan yang baik bagi anaknya. 


Di era digital ini, anak anak berhubungan dengan dunia maya begitu mudahnya dan tidak bisa dibendung lagi. Pengawasan dan pendidikan orang tua untuk mengarahkan anaknya memanfaatkan gadget dengan bijak dan benar, amatlah penting.

Sebab, bila anak anak mengakses konten negatif di internet akan berdampak buruk bagi kehidupan dan masa depannya. (ded)

Sumber :  mediasurabayarek.com

Posting Komentar