Ads (728x90)



DEWAN PIMPINAN DAERAH

LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA
KABUPATEN PASURUAN
Selamat Datang Di Website Resmi DPD LDII Kabupaten Pasuruan

Wakil Bendahara DPW LDII Provinsi Jawa Timur, Ir. H. Wildy Istimor (kiri), saat memberikan pemaparan manajemen organisasi.

Sebuah organisasi bisa berjalan dan tetap survive memerlukan manajemen organisasi yang baik pula. Jika ingin mengetahui organisasi ini berjalan sehat maka lihatlah manajemennya.
Dengan gagasan inilah Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Timur menerapkan manajemen organisasi yang baik dalam Program Kerja 2016. Untuk itu, DPW LDII Provinsi Jawa Timur akan menggelar konsolidasi ke DPD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur yang kemudian akan diterapkan sampai tingkat PC dan PAC.
Salah satunya konsolidasi telah dilaksanakan DPD LDII Kabupaten Pasuruan dengan menggelar Diklat Organisasi bekerjasama DPW LDII Provinsi Jawa Timur di Masjid Baitul A’la, Pandaan, Senin (8/2).
Dalam diklat tersebut, Wakil Bendahara DPW LDII Provinsi Jawa Timur Ir. H. Wildy Istimror, memberikan pembekalan manajemen organisasi kepada peserta yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris PC-PAC LDII se-Kabupaten Pasuruan.
Wildy mengungkapkan, agar dapat menjalankan organisasi dengan baik harus melewati lima aspek. Pertama, aspek Organisasi. Di dalam organisasi harus mempunyai struktur kepengurusan yang jelas serta diisi oleh SDM yang mumpuni. Dalam diri tiap anggota harus ditanamkan rasa tanggung jawab dan tugas yang jelas. Organisasi tersebut juga harus mempunyai program kerja satu tahun atau satu periode.

Peserta diklat organisasi DPD LDII Kabupaten Pasuruan.

Kedua, aspek leadership. Sebuah organisasi memerlukan seorang pemimpin bukan bos. “Jika pemimpin berakting menjadi bos maka organisasi tidak akan jalan. Organisasi adalah milik bersama dan tanggung jawab bersama,” ujar Wildy.

Seorang pemimpin, lanjut Wildy, jangan sampai mempunyai sifat pelit penghargaan, berikanlah penghargaan kepada anggota yang sudah memberikan kinerja baiknya. Pemimpin tidak boleh mudah memvonis tetapi justru memberi bimbingan dan pendampingan di awal tugasnya. “Seorang pemimpin terdapat rasa hormat di dirinya. Silakan diamati, anggotanya hormat atau malah takut dengan dirinya (pemimpinnya),” imbuhnya.
Ketiga, aspek komunikasi. Permasalahan di dalam organisasi 80 persen berada di komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa 80 persen keberhasilan organisasi terletak di komunikasi. Aspek komunikasi kelihatan mudah namun dalam praktiknya sulit. Hindari komunikasi menggunakan sosial media lebih baik face to face atau melalui telepon.
“Di dalam komunikasi terdapat etika berbicara. Berbicaralah sedemikan rupa yang sekiranya lawan bicara kita senang ketika diajak omong, tidak menyinggung orang lain. Ketika berbicara maka fokus pandangan mata bertemu mata, jangan sampai memandang anggota tubuh lainnya,” tutur Wildy juga alumnus ITS.
Keempat, aspek team work. Di dalam menerapkan manajemen organisasi yang baik maka harus mempunyai team work yang sangat kuat. Kalau tidak, maka organisasi akan amburadul. “Tanamkan kepercayaan di diri anggota, jangan sampai saling mencurigai. Kalau terdapat permasalahan maka selesaikan dengan musyawarah,” imbuh Wildy, juga pernah menduduki Direktur PT. Philips Indonesia.
Kelima, aspek monitoring dan kontrol. Sebuah keberhasilan selalu melewati sebuah proses. Manajemen organisasi harus mempunyai acara, rencana kerja, target dan kontrol. Kinerja organisasi perlu dimonitor dan dikontrol sejauh mana organisasi tersebut berjalan. “Namun perlu diingat, jika organisasi sering kali mendapat evaluasi dan mendapat kujungan Turun ke Bawah (Turba) dari pimpinan daerah, wilayah maupun pusat itu artinya organisasi tersebut belum bisa berjalan dengan baik. Berbeda dengan organisasi yang jarang mendapat kunjungan turba dari pimpinan daerah, wilayah maupun pusat, itu menunjukkan organisasi tersebut berjalan dengan baik dan bisa mandiri,” tutup Wildy.
Penulis : Sofyan Gani
Editor : Widi Yunani
Sumber : LDII Jatim

Posting Komentar